Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Awas, Lepas EGR tidak tambah tenaga!


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Manut / F.Yosi - otomotifnet.com

Generasi Isuzu Panther terakhir ternyata sudah pintar. Gelar EURO 2 yang disandangnya tidak sekadar isapan jempol. Sebab ada penambahan peranti khusus pengontrol emisi. Salah satunya adalah EGR atau Exhaust Gas Recirlutation.

Gbr 1

Gbr 1

 

 

 

 

 

 

Benarkah peranti ini justru bikin tenaga sang macan kumbang berkurang? Sebab banyak anggapan kalau dilepas justru tarikannya tambah. Eit, jangan selalu berorientasi tarikan dong, emisinya bagaimana?

BERSIHKAN KERAK

Bayangkan udara yang kita isap kalau penuh dengan polusi. Panther lawas memang masih longgar urusan emisi. Dengan rata-rata opasitas (tingkat kepekatan asap) tinggi sekitar 70%, setelan ngaco sedikit, mesin dieselnya jadi seperti cumi-cumi.

 

Sejak 2007, Panther mendapatkan tambahan di mesinnya untuk bisa memenuhi standar emisi EURO 2. Dengan EGR dan catalytic converter, mesin 4JA1 yang masih dipakai hingga kini bisa ditekan opasitasnya sampai hanya 25%.

Tambahan EGR ini ternyata cukup canggih.

 

 

Karena fungsinya diatur secara elektronik. "Ada modul yang membaca putaran mesin dan temperatur," ujar Erens Jafet, training center head, service department PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Jadi, katup ini bekerja secara otomatis membuka dan menutup pada putaran mesin tertentu.

 

Jadi, melepas EGR ini belum tentu solusi tepat buat meningkatkan tenaga. "Karena katup tidak selalu membuka atau selalu tertutup," ujar Hari Susanto, kepala bengkel resmi Isuzu di Fatmawati, Jaksel.

Gbr 2

Gbr 2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gbr 3

Gbr 3

 

 

 

 

 

 

 

Gbr 4

Gbr 4

 

 

 

 

 

 

 

 

Gbr 5

Gbr 5

 

 

 

 

Mau tahu kerjanya? Coba saja perhatikan kedua katup EGR yang ada di intake manifold. Nyalakan mesin dan perhatikan pergerakan kedua katup. Pada mesin manual, katup bagian depan harusnya terbuka terus, lantas yang belakang bakal menutup di 3.250 rpm.

 

 

Sedangkan pada Panther matik, katup depan hanya membuka saat idle dan menutup di atas 2.000 rpm. Kebalikannya, katup belakang menutup pada idle dan membuka setelah 2.000 rpm.

 

 

Dengan begitu, Anda bisa memastikan kinerjanya sendiri. Selain itu, ada juga beberapa hal yang bisa dilakukan buat merawat EGR. Karena berhubungan dengan knalpot, maka kemungkinan terjadi kerak sangat besar. Terutama pada pipa bypass gas buang dari knalpot menuju EGR. Keraknya bisa dibersihkan dengan menggunakan carburretor cleaner.

 

Begitu juga dengan EGR, perhatikan apakah macet atau tidak. Katup ini sebenarnya dilengkapi per, sehingga akan menutup kalau tidak ada vakum. Kecuali katupnya macet dan membuka terus," lanjut Hari. Kalau membuka terus, biasanya ada efek tenaga jadi loyo. 

 

Selain itu, periksa juga jalur vakum dari dan menuju solenoid. Slang getas atau pecah bisa bikin EGR tidak bergerak karena tidak ada vakum buat menarik katup EGR. Periksa juga solenoid atau istilah teknisnya VSV (Vacuum Solenoid Valve), siapa tahu tidak bekerja.

 

Sumber :Penulis/Foto: Manut / F.Yosi - otomotifnet.com



Sponsored Links

Pengaman Roda cadangan - Penjaga roda kelima Suzuki APV!
Namanya maling, tak bisa mencomot barang di dalam kabin, di bagian luar pun diincar. Malah hingga ke...

Koil Untuk Mesin Bore-Up, Mana Yang Cocok?
Koil Untuk Mesin Bore-Up, Mana Yang Cocok? Ketika tunggangan sudah dibesarkan kapasitas mesinny...

Toyota Soluna (2) - Bagaimana merawat kaki-kaki dan mesin Soluna yah?
Berbicara soal kaki-kaki, boleh dibilang sedan 1.500 cc ini tergolong 'badak' alias kuat. Tak heran,...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru