Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Kuras oli transmisi matik?

Navigation: Otomotif » Mobil - Perawatan


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Sumber :Penulis/Foto: Edo / Edo - otomotifnet.com

Walau diklaim bebas perawatan, namun transmisi matik tetap saja mesti dipelihara agar usianya panjang.

 

Salah satunya dengan mengganti pelumasan transmisi secara berkala.

 

Oli transmisi matik atau disebut automatic transmission fluid (ATF), merupakan komponen yang vital dalam sistem transmisi matic.

 

 

Gambar 1

Gbr 1

 

 

 

Sekadar informasi, ada perbedaan fungsi ATF dibandingkan dengan oli transmisi manual.

 

Pada transmisi manual oli berfungsi hanya sebagai pelumas yang memuluskan kerja komponen pada mesin saja, sedangkan pada transmisi otomatis, selain bekerja sebagai pelumas, oli juga berfungsi sebagai penghantar dalam mekanisme perpindahan gigi otomatis.

 

 

 

Jadi jika oli transmisi matic terlalu encer atau terlalu kotor, daya lumasnya akan berkurang dan akan menyebabkan oli menjadi cepat panas.

 

Oli yang panas dapat menyebabkan kampas-kampas kopling hidrolik dan kampas rem yang ada di transmisi tersebut cepat aus.

 

Gambar 2

Gbr 2

 

 

 

 

 

 

Gambar 3

 

Gbr 3

 

 

 

Gambar 4

Gbr 4

 

 

 

Parahnya, kampas-kampas tersebut bisa terbakar. Apabila sudah terbakar maka komponen ini tidak bisa lagi meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke penggerak roda. Inilah yang bisa membuat mobil mogok.

 

Untuk mobil bertransmisi otomatis, arti kata ganti dan kuras tidaklah sama. Kalau ganti oli, hanya membuka baut di karter (oilpan) gearbox. "Oli yang terbuang hanya oli yang ada di penampungan bawah dari gearbox, totalnya sekitar 2-3 liter," kata Fendi dari bengkel AFJ, Duren Sawit, Jakarta Timur.

 

Penggantiannya setiap 10.000 km atau setiap 2 kali ganti oli mesin.

 

Sedangkan yang disebut kuras oli, dilakukan dengan alat khusus pengurasan oli transmisi yang biasa disebut ATF Changer.

 

Dilakukan dalam kondisi mesin hidup, dengan mengganti seluruh cairan oli yang ada dalam converter serta semua jalur/saluran. Total oli yang terbuang sekitar 6-8 liter.

 

Pengurasan oli dilakukan setiap 40.000 km. "Tergantung penggunaan mobil itu sendiri, kalau sering terjebak macet atau mengangkut beban berlebih bisa lebih cepat," lanjut Fendi.

 

 

Lewat ATF Changer, oli baru digelontorkan masuk dan mendorong oli lama untuk keluar, "Prosesnya dilakukan dengan bantuan indikator di ATF Changer," bilang pria yang bertugas di divisi racing AFJ ini.

 

Indikator tersebut memberi informasi kapan karter (oil pan) telah dimasukkan oli baru seluruhnya. Untuk proses ini tidak murah karena, "Diperlukan sekitar 9-10 liter oli matik.

 

Tinggal kaliin aja sama per botol oli matik berapa," Lanjut pria ramah tersebut. Itupun belum termasuk ongkos jasa yang biasanya antara Rp 150-175 ribu.

 

Sumber  :Penulis/Foto: Edo / Edo - otomotifnet.com



Sponsored Links

Jangan Panik Jika Muncul Bunyi Decitan dari CVT Skutik
Barangkali ada yang mengalami dengan skutiknya seperti ini. Saat jalan, dari CVT muncul suara decita...

Throuble Shooting - Mengapa bearing cam Mio berisik?
Setelah pemakaian kurang lebih 2 tahun, Indra Yanto pemilik Yamaha Mio keluaran 2007 merasakan ada y...

Toyota Kijang Innova (2) Biaya ganti kampas rem dan tongkat persneling innova, mahal?
Komponen yang satu ini sudah pasti masuk kategori barang fast moving. Akan tetapi, kalau Anda memeli...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru