Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Mendeteksi mesin panas susah hidup - Pengapian atau karbunya?


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: DiC/Agust

Lazimnya problem yang sering terjadi di motor, saat mesin dalam kondisi lama tidak dipakai atau dingin akan susah distart.

 

Namun yang dialami Astri Panglima pada Yamaha Scorpio Z keluaran 2005 dan Jeff Prasetia dari Bandung, Jabar pada Suzuki Satria FU150 2008-nya justru sebaliknya.

 

"Kalau sudah panas sekitar 1 jam pakai, mesinnya jadi susah dihidupkan, bahkan suka enggak mau nyala lagi," keluh Astri pada OTOMOTIF via email.

 

Kejadian senada dialami Indrawan dari Lampung pada Honda Tiger Revolution 2008-nya.

 

 "Sudah dibawa ke bengkel tapi tetap saja masalah itu tidak teratasi," ujar Indra, sapaan akrabnya. Menurut Endro Sutarno, instrukstur Astra Honda Training Center (AHTC), ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal tersebut.


Gbr 1 Gbr 2

Gambar 1-2

 

 

 

 

 

"Bila settingan karbu masih standar pabrik, bisa jadi penyebabnya karena kerenggangan klep (gbr.1) berubah. Atau gap businya (gbr.2) tak sesuai spesifikasi yang dianjurkan," urai Endro.

 

Memang kala mesin dingin, ketidaktepatan clearance/gap kedua komponen itu masih mampu mengimbangi permintaan mesin. Tapi begitu suhu mesin meninggi, terjadi pemuaian yang menyebabkan spek-nya berubah melampaui batas ideal.

 

Tapi bila ternyata spesifikasi kedua part tersebut normal-normal saja, Endro memprediksi permasalah mungkin terjadi pada sektor pengapian. "Karena pada Tiger sistem pengapiannya AC, bisa jadi sepul pengapiannya (gbr.3) bermasalah.

 

Itu kalau sampai mesin benar-benar susah dihidupkan lagi ya," jelas Endro saat dihubungi via telepon seluler.

 

 


Gbr 3 Gbr 4

Gambar 3-4

 

 

 

 

 

Pendapat senada dilontarkan Yayat Suryana, chief mekanik Ami Jaya Motor, dealer resmi Yamaha di kawasan Depok 2, Jabar.

 

"Kami juga cukup sering menangani permasalahan seperti ini. Umumnya akibat ada komponen pengapian yang bermasalah.

 

Bisa dari koil (gbr.4) yang sudah lemah atau pulser pengapiannya," bilang Yayat.

Indikasinya begini.

 

Saat mesin panas, lantaran kinerja koil sudah mulai gak benar, biasanya koil akan ikutan panas.

 

"Nah, koil yang mudah panas biasanya akan membuat loncatan apinya jadi ngaco," terang Yayat. Untuk memastikannya, lanjut Yayat, bisa dicek secara manual.

 

Yakni dengan melihat loncatan apinya dari kabel koil (dites waktu mesin lagi bermasalah susah hidup). Atau bisa juga dengan memeriksa tahanan koilnya.

 

 

 

 


Gambar 5

Gambar 5

 

 

 

 

"Lazimnya di motor Yamaha tahanan koil idealnya sekitar 7,5 - 8 Ohm. Lebih atau kurang dari itu, akan membuat kinerja pengapian jadi gak benar.

 

 

Tapi bila ternyata kondisi koilnya baik-baik saja, untuk motor bersistem pengapian DC, kemungkinan lain bisa juga karena pulsernya (gbr.5) mulai bermasalah.

 

Sehingga waktu mesin panas, kemampuan mengirimkan pulsa pengapian jadi suka ngaco," tambah Yayat. Untuk memastikannya juga kudu dicek besar tahanannya pula.

 

"Kalau memang tahanannya sudah di luar batas normal, saya anjurkan untuk diganti baru. Baik itu koil maupun pulser. Tergantunga mana yang bermasalah," saran Yayat.

 

Sumber :Penulis/Foto: DiC/Agust - otomotifnet.com



Sponsored Links

Oto-Tips Suzuki APV - Usir Sampah Di Celah Atas Roda Suzuki APV
Memarkir mobil di bawah pohon yang rindang, memang menyenangkan karena suasana jadi adem akibat terh...

Honda Mega Pro - Bersihkan kran bensin motor kamu?
Pada motor sport kayak Honda Mega Pro, ada peranti yang jarang banget dijamah. Yup! Alat itu kran be...

Rajin servis,asap tipis, emisi rendah..
Penerapan uji emisi bagi ken­daraan, membuat penggu­nanya harus menjaga kondisi mesin tetap prima, p...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru