|
|
Modifikasi Guidance - Dongkrak Performa Honda Blade 110R
Sponsored Links
Author: Penulis/Foto: Aong/Endro
Timing pengapian diatur lewat remote
|
Grafik dynotest. Garis merah masih CDI standard dan an garis biru setelah program atau maping CDI |
Asli pabrik, Honda Blade 110R mengusung desain bodi sport banget. Tapi, tenaganya dipastikan masih kurang namanya juga standar pabrik. Namun kalau mau diutak-atik dikhawatirkan mesin jebol. Trus gimana dong?
Nah, ada cara mudah dan tidak merusak mesin untuk mendongkrak power Blade 110R yang berarti belati itu. "Serta bisa dikembalikan lagi dalam kondisi standar jika sudah bosan," ucap Suar mekanik dari PT Trimentari Niaga Jaya, Cibinong itu.
Pertama yang dilakukan Suar yaitu ngoprek atau memprogram timing pengapian. Dipilih CDI yang programmable sehingga waktu pengapian bisa diatur semau dewek. Biar lebih simpel menggunakan CDI BRT i-Max sistem remote. Lewat remote ini timing dan rpm limiter diprogram.
Rpm |
Timing Pengapian |
2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 6.000 6.500 8.500 9.000 9.500 10.000 |
27 32 32 34 34 32 32 33 33 35 35 32 |
Berikut data program yang sudah dilakukan uji cobanya. (silahkan lihat tabel)
Rpm artinya putaran mesin per satu menit. Sedang timing pengapian yaitu waktu pengapian sebelum TMA (Titik Mati Atas). Grafiknya dimulai dari 2.500 rpm yang diartikan di putaran lebih rendah dari itu, grafik pengapian sama dengan standar. Biasanya dari 1.500 sampai 2.500 hanya 15 derajat sebelum TMA. Dari grafik juga terlihat tidak parabolik dan tidak linear. Artinya timing pengapian naik-turun yang tidak konstan. Ini dimaksudkan untuk menjaga supaya tenaga mesin tidak naik-turun. Berdasarkan percobaan yang dilakukan yang maksimal grafiknya seperti itu. Grafik yang maksimal ini dikombinasikan dengan dynotest. "Beberapa kali trial and eror memprogram CDI dan tenaga kurang maksimal didapat. Nah, setelah program seperti grafik di atas hasilnya maksimal," jelas Suar yang asli wong Jowo itu. Tenaga mesin standar Blade 110R dengan CDI asli pabrik hanya 7,12 di rpm 8.000. Setelah CDI diprogram ulang hasilnya melonjak jadi 7,55 dk pada 8.000 rpm. Untuk penggantian CDI saja sudah cukup lumayan. Untuk mengejar power setara Supra X 125 bisa saja dilakukan. Kan tenaga standar Supra X 125 hanya 7,99 dk. Bisa ditempuh dengan penggantian knalpot racing atau cukup dibobok.
Juga perlu seting ulang spuyer yang lebih pas. Paling oke menggunakan AFR atau Air Fuel Ratio supaya tidak mengada-ada. Lebih jelas simak lagi minggu depan ya.
Versi Murahnya Jika mengaplikasi CDI programmable dipastikan mahal. Kini pihak BRT sudah membuatnya dalam kotak pengapian biasa. Tinggal colok tidak perlu repot lagi. Tapi isi program yang ditancapkan pada CDI sama dengan grafik uji coba seperti di atas. Dipastikan CDI tinggal colok itu lebih murah daripada yang programmable. Harganya juga bisa lebih murah 50% atau bahkan lebih. Dipastikan lagi tenaganya tidak kalah kuat lantaran programnya memang sama. Sumber :oto: Aong/Endro outomotifi.com
Sponsored Links
|
|
|
|