|
|||||
Kategori Mobil
Fungsi Spare Part Mobil Memperbaiki Mobil Merakit Mobil Perawatan Mobil Tips Trik Mobil Kategori Sepeda Motor Fungsi Spare Part Motor Memperbaiki Motor Merakit Motor Perawatan Motor Tips Trik Motor Tips Trik Umum |
|||||||
Prinsip weight reduction di skutik drag!Navigation: Otomotif » Sepeda Motor - Tips dan Trik
Sponsored Links
Author: Penulis/Foto: Atenx / Atenx Belakangan, ubahan motor skutik dragbike di Indonesia sudah memasuki tahap gila-gilaan. Itu dapat dilihat dari penerapan weight reduction (WR) yang lebih serius. Sekadar info, WR sama dengan memangkas bobot kendaraan agar tenaga yang dihasilkan mesin terasa maksimal.
Nah bicara WR, hal pertama yang dapat dilakukan adalah melepas bodi-bodi dan bagian yang tidak berkepentingan seperti panel indikator, headlamp, stoplamp atau bahkan kalau dinilai efektif tak menutup kemungkinan bagian bodi motor.
Terlalu mudah? Eits! Walau kedengarannya sepele, sayangnya masih ada beberapa mekanik yang gak ngerti dan berkesan asal-asalan dalam menerapkan WR di skutik andalannya. Menanggapi hal itu, Berry Aprilia dari bengkel BMotomatic angkat bicara soal WR.
"Jangan asal potong sasis, sebab bobot motor itu tetap diperlukan agar mendapat torsi yang dimau. Lagi pula prinsip WR ialah mencari korelasi yang ideal antara berat motor dengan power mesin. Bukan mencari bobot seringan-ringannya!" paparnya.
Selain itu, Ari Kristanto dari bengkel GMotor menjelaskan, "Bagusnya jangan terlalu banyak main penggal karena bisa bikin konstruksi motor jadi ringkih. Kalau mau, cukup buang sedikit di bagian ekor," imbuhnya.
Masih kata Ari, "Kalau mau aman pakai aja part aftermarket yang lebih ringan." Bener juga! Nah di pasaran udah ada beberapa peranti skutik yang bobotnya lebih ringan dari ukuran part standar seperti pelek aluminium beserta teromol, setang khusus drag, piringan cakram, cover CVT dan lainnya.
Namun tetap ada juga bagian-bagian lain yang memang harus dibuat sendiri seperti tangki. Nah bagian ini bisa diganti dengan ukuran yang lebih kecil, asalkan gak mudah robek dan diletakkan pada posisi yang aman seperti di bawah sadel.
Selain itu, gak haram juga memapas bibir blok CVT yang bersentuhan dengan teromol belakang.
"Selain mengurangi bobot, lubang tersebut juga berguna untuk menjaga kondisi suhu kampas rem," jelas Juffry Wilar dari Mitra2000 yang sudah menerapkannya di Yamaha Mio Soul berkapasitas 348 cc racikannya.
Masih kurang ringan? Bisa aplikasi sasis aluminium yang sudah masuk pasar Indonesia. Salah satunya, buatan TDR yang diklaim hanya berbobot 3,9 kg. Eh, berat segitu sudah termasuk tangki plastik, segitiga berikut setang dan pelat sadel lo!
Orisinal Aftermarket Harga Teromol depan Alumunium
PKM dan TRusty 810 gram 780-800 gram 250-300 ribu Stang Drag Alumunium 1,5-2kg 670 gram 300 ribu Piringan Cakram
Ride It dan Kitaco 585-600gram 550-570gram 250-350 ribu Tabung Sok Depan
Combiz 550 gram 460gram 325 ribu Sasis Alumunium
TDR 15-20kg 3,9 gram 9,7 juta (termasuk setang,segitiga bawah,tangki dan plat sadel)
Custom Thailand 15-20kg 2,3 kg 6 juta Pelek Alumunium
The Machi ring 17 2kg(palang) 1-1,3 kg 250-300 ribu CLD ring 16 2kg(palang 850-1,1 kg 250-300 ribu
Sumber :Penulis/Foto: Atenx / Atenx - otomotifnet.com Sponsored Links |
Busi Honda Mega Pro - Bersihkan kran bensin motor kamu? Bikin Lancar Grip Gas Motor yang Seret |
||||||