Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Saringan udara - Dicuci supaya awet 30 kali!


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Fend

Saringan udara yang dapat digunakan berkali-kali atau biasa disebut filter udara racing, ragam produknya sudah banyak yang beredar.

 

Bagi yang pernah menggunakannya, tentu merasakan keuntungan berlipat ganda, meskipun awalnya keluar biaya lebih besar dibanding harga saringan udara standar.

 

 

Gambar 1-2-3-4

 

 

 

Nah, agar filter udara bisa berumur panjang hingga 30 kali pakai, diperlukan perawatan berupa cairan pembersih dan oli khusus yang dijual terpisah.

 

 

Produk saringan udara yang digunakan berulang-ulang, menggunakan bahan dasar berbeda. Misalnya pakai teknologi bahan cotton gauze dan kondisinya sudah basah (beroli). Sedangkan filter standar pada umumnya berbahan epoxy resin dan kering, hanya sekali pakai.

 

Pada bahan cotton gauze, dengan perawatan rutin pakai pembersih dan oli khusus, debu mudah dibersihkan, saringan udara pun dapat dipakai hingga 30 kali atau sampai jarak tempuh 600 ribu km. Sementara filter standar diganti setiap 20 ribu km.

 

Seperti produk JFC yang awalnya sudah basah oleh oli. Karena fungsi olinya untuk menjebak debu supaya udara bersih lebih banyak masuk, maka bentuknya jadi debu basah. Membersihkannya tidak bisa langsung dikibas-kibas atau disikat.

 

Pertama harus disiram air, tidak perlu disemprot pakai air bertekanan tinggi, cukup dari air pancur atau kucuran keran. Boleh juga direndam. Intinya filter udara ini dibasahkan sekitar 10 menit.

 

Tetapi debunya belum bersih benar. Lo Chun Liang, bos produk JFC punya formulanya berupa deterjen dan oli, yang dijual terpisah dalam kemasan besar berisi 450 cc seharga Rp 250 ribu satu set dan ukuran kecil 50 cc Rp 25 ribu/set.

 

Setelah dibasahi, semprotkan degreaser berupa deterjen (ukuran besar bentuknya spray) atau ukuran kecil cukup diteteskan.

 

Biarkan deterjen larut selama 10-15 menit. Kemudian disiram air, jika kotor masih menempel, cukup dibersihkan pakai kuas dan bilas pakai air lagi sampai bahan cotton gauze bersih.

 

Lalu filter dikeringkan, dijemur atau boleh juga pakai hairdryer dari jarak sekitar 25 cm. Lantas oleskan oli.

 

"Oli yang kita buat berwarna, supaya kita tahu olinya sudah merata atau belum.

 

Jangan sampai terlalu banyak, karena bisa menghambat dan mobil jadi enggak enak," terang Achung, sapaan akrab Lo Chun Liang.

 

Lakukan langkah yang sama jika filter udara sudah dipenuhi debu. Diperkirakan bisa dipakai 20 sampai 30 kali, atau baru diganti jika ada tanda-tanda kerusakan pada bahan filternya. 

 

Pada prinsipnya, cara yang sama juga bisa dilakukan untuk merek-merek lain baik produk Jepang, Amerika atau Taiwan.

 

Sumber :Penulis/Foto: Fend - otomotifnet.com



Sponsored Links

BMW 318i dan Peugeot 206 - Cermat Saat Transmisi Matik Tertahan
BMW E36 memang cenderung sulit. Tanpa adanya bantuan batang dipstik, oli perlu dikuras terlebih dulu...

Mesin Macet - Jangan remehkan mesin mobil di saat macet?
Mobil dengan mesin mogok sepertinya tak menjadi petaka besar buat sebagian orang. Tetapi jika mesin ...

Perakitan diferensial
Perakitan diferensial


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru