Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Service Guidance - Memilih bohlam, perhatikan inputnya?


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto:Toni/Pekik

Gambar 1

 

 

 

 

 

 

Kerap penggantian bohlam di headlamp baru terpikir saat cahayanya mulai meredup atau bahkan mati sama sekali. Nah, sebelum hal itu terjadi, jangan sampai Anda salah memilih.

 

Kehadiran sinar lampu menjadi vital, ketika matahari bersembunyi dibalik awan gelap atau telah terbenam. Cahaya yang dipancarkan via headlamp menjadi pemandu Anda dalam mobilitas.

 

Celakanya, bila pancaran lampu memudar, tidak hanya sekadar masalah visibilitas, poin safety di jalan menjadi pertaruhannya.

 

Komponen penyusunnya pun berbeda. Mulai gas crypton, halogen sampai xenon. Contohnya untuk lampu utama (headlamps), banyak produsen bohlam berlomba-lomba berinovasi menciptakan bohlam efisien dan bandel.

 

Tak salah kalau bohlam halogen (H4) menjadi standar mobil pabrikan umumnya dengan ukuran 60/55 watt. Bohlam jenis ini dipakai di sistem lampu single reflektor. Artinya lampu kecil dan lampu jauh (dim) berada dalam satu batok lampu.

 

Gambar 2

 

 

 

Makanya bohlam halogen ini punya dua filament. Satu untuk lampu dekat, dan satu lagi untuk lampu jauh. Standar pabrik kendaraan penumpang, dipakai ukuran 60/55 watt. Lampu dim 60 dan lampu dekat 55 watt. Tidak dipancarkan langsung ke depan, melainkan dipantulkan ke reflektor.

 

Lihat spesifikasi input sesuai standar, sedangkan output bisa di atasnya. Sementara umur pakai bohlam halogen optimalnya hingga setahun dan setelah itu performanya mulai menurun,“ papar David Kesumajaya, Direktur PT Sahabat Abadi selaku distributor Philips di Indonesia.

 

Sementara untuk warna cahaya, baik kuning, putih atau kebiru-biruan, lebih tergantung selera. Namun untuk kondisi iklim di indonesia, sebaiknya Anda memilih warna yang tidak melebihi dari 6.000 kelvin, agar saat hujan deras atau kabut, masih dapat ditembus oleh bohlam headlamp.

 

Namun demikian, lampu-lampu mobil Eropa terbaru seperti BMW, Mercedes Benz atau Audi menggunakan xenon sebagai lampu standar.

 

Tapi tetap dibatasi oleh derajat Kelvin agar tetap sesuai untuk iklim di tanah Air.

 

Daya Ekstra


Lalu bagaimana bila ingin mengadopsi daya litrik di atas standar? Untuk hal ini, ada beberapa yang mesti diperhatikan. Pertama, spesifikasi input dan output dari bohlam berapa? Apakah masih wajar atau tidak?

 

Gambar 3

 

 

 

Bila tidak, banyak konsekuensi yang harus Anda terima. Seperti bohlam yang memiliki daya lebih besar dari standarnya akan membuat suhu di dalam headlamp akan meningkat. Bila dibiarkan, mika plastik sebagai standar mobil moderen saat ini akan cepat menguning.

 

Tapi bila headlamp mobil masih menggunakan kaca, Anda memilih bohlam berdaya 100/90 Watt. Tapi hal ini memerlukan rangkaian relay untuk menjaga kestabilan pasokan listrik ke bohlam.

 

Apalagi di pasaran sudah ada satu set produk lengkap dengan relay. Sementara untuk relay yang dijual terpisah harganya di kisaran Rp 100 â€" 200 ribu.

 

Masalah lainnya, naik turunnya voltase juga dapat mempersingkat usia bohlamp. Umumnya, hal ini disebabkan oleh kinerja aki sebagai penstabil listrik yang telah menurun. Akibatnya, kawat lampu bakal meleleh (melting).

 

Bijaknya, ketahui terlebih dahulu kebutuhan spesifikasi mobil Anda, kemudian pahami bila hendak mengadopsi daya litrik yang lebih tinggi. Tidak sekadar bergaya, namun lebih menonjolkan fungsi dari bohlam itu sendiri.

 

Perlakukan Bohlam dengan Benar


Sementara tidak jarang, konsumen tidak paham cara memperlakukan bohlam headlamp. Kerap badan bohlamp halogen tersentuh oleh tangan. Hal ini jelas memperpendek umur bohlam bahkan merusakan performanya.

 

 

Gambar 4

 

 

Sebisa mungkin badan bohlam jangan tersentuh oleh kulit tangan. Selain sensitif, karakter halogen bisa terganggu performanya. Kalau telanjur tersentuh, beberapa langkah yang mesti dilakukan.


• Usap permukaan badan bohlam dengan tisu secara perlahan.
• Untuk hasil maksimal, gunakan alkohol untuk membersihkan permukaan bohlam yang tersentuh tadi.
• Hindari sentuhan langsung dengan tangan pada bodi bohlam.

 

Tips Mengganti Bohlam

 

Pergantian lampu sebaiknya di lakukan secara sepasang (pair)

Sebaiknya menggunakan lampu yang terdapat UV-Block

Lampu dengan input watt yang tinggi sebaiknya memakai relay (100/90 ke atas), kecuali beberapa produk unggulan yang memiliki cahaya lebih terang tanpa meningkatkan kebutuhan daya listrik, alias tetap 60/55 watt.

 

Lakukan pengaturan ulang ketinggian arah sorotan cahaya setelah mengganti bohlamp. Biasanya, jarak filament dengan dudukan setiap merek bohlamp akan berbeda. Apalagi bila Anda memilih menggantinya dengan tipe HID. 

 


Sumber :Penulis/Foto:Toni/Pekik - otomotifnet.com



Sponsored Links

Service Guidance - Bikin Nyaman Daihatsu Gran Max (1)
Meski ada beberapa varian minibus, Daihatsu Gran Max juga disiapkan sebagai kuda beban. Maksudnya, s...

Honda Vario Gagah Dengan Velg Daihatsu Xenia
Ingin agar sepeda motor dilirik atau menjadi perhatian kala dikendarai, tak harus dimodifikasi ekst...

Don & Don’t Bohlam - Supaya Bohlam Awet
Agar bohlam mobil berumur panjang, perlu perlakuan yang bersahabat. Untuk itu, enggak ada salahnya j...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru