Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

SISTEM PENGAPIAN DENGAN BATERE


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Ridwan

Sistem pengapian pada mesin bensin berfungsi mcmbakar campuran
udara dan bensin di ruang bakar pada akhir langkah kompresi,

sehingga dihasiikan daya mekanik akibat pembakaran tersebut

 

memperlihatkan konstruksi sistem pengapian yang menggunakan
batere sebagai sumber listriknya, disebut sebagai sistem pengapian batere
 
1. Komponen komponen sistem pengapian

a. Batere
Batere sebagai penyedia arus listrik tegangan rendah (l2 V)
untuk coil.

 

b. Kunci kontak
Pada sistem pengapian, kunci kontak berfungsi menghubungkan
memutuskan aliran listrik dari batere ke ignition coil.

 

c. Ignition coil
Ignition coil berfungsi menaikkan tegangan listrik yang diterima dari
batere menjadi tegamgan tinggi (10,000 — 20.000 volt) yang di-
perlukan untuk pengapian. Untuk mempertinggi tegangan listrik tersebut
pada ignition coil terdapat dua kumparan, yaitu:

 

 

1) Kumparan primer (primary coil)
Kumpamn primer berfungsi menimbulkan medan magnet pada
signition coil, sehingga menghasilkan induksi pada kumparan kumparannya. Ciri dari kumparan primer ini adalah yang penampangnya besar tetapi gulungannya sedikit (150 - 300 lilitan) dan berada di sebelah luar kumparan sekunder.

 

 

2) Kumparan sekunder (secondary coil)
Kumparan sekunder berfungsi menginduksi tegangan menjadi
lebih tinggi yang selanjumya dialirkan ke busi untuk menimbulkan
pecikan api. Ciri dari kumparan ini mempunyai penampang kecil
dengan lilitan yang sangat banyak (15.000 — 30.000 lilitan) dan berada
disebelah dalam lilitan primer.

 

 

Kedua kumparan tersebut melilit pada inti besi (core) yang terbuat dari baja silikon tipis yang digulung ketat. Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat (short circuit) antara lapisan kumparan yang berdekatan disekat dengan kertas yang mempunyai tahanan sekat yang tinggi. Salah satu ujung kumparan primer dihubungkan dengan termnal negatif primer, sedangkan ujung yang lainnya dihubungkan dengan
terminal positif primer.

 

Kumparan sekunder dihubungkan dengan cara
serupa, di mana salah satunya dihubungkan dengan kumparan primer
lewat (pada) terminal positif primer, sedang ujung yang lain dihubungkan
dengan terminal tegangan tinggi melalui sebuah pegas.

 

d. Distributor
Secara umum distributor berfungsi membagi-bagikan arus yang
bertegangan tinggi dari ignition coil ke busi - busi yang terdapat pada
setiap silinder.

 

Secara khusus fungsi distributor dapat dibagi menjadi
4 bagian, yaitu bagian pemutus arus, bagian distributor, governot
advancer, dan vacum advancer

1) Bagian pemutus arus
 
Terdiri atas breaker point (contact point) nok (camlobe)  dan kondensor.

- Breaker point, berfungsi memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil.

 

 

- Nok (comlobe), berfungsi mengungkit breaker point agar dapat
memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer
coil. Konstruksi breaker poin dan nok (camlobe) ditunjukan
pada

- Kondensor

 

 

 

 

 

berfungsi menghilangkan atau mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada breaker point.

 


Terbakamya kondensor sering juga terjadi karcna kondensor yang
dipakai tidak sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya 
normal.

 

Kapasitas kondensor diukur dalam mikro farad

2) Bagian distributor

Bagian distributor berfungsi membagi-bagikan tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder pada  ignition coil ke busi pada tiap-tiap silinder. Bagian ini terdiri atas
tutup distributor dan rotor.

 

3) Bagian governor advancer
Bagian ini berfungsi memajukan saat pengapian sesuai dengan
pertambahan putaran mesin.

 mcmperlihatkan keadaan

(a) governor advancer sebelum bekerja dan (b) saat bekerja.

 

4) Bagian vacum advancer
Bagian ini berfungsi memundurkan atau memajukan saat pengapian ketika beban mesin bertambah atau berkurang. Vacum advancer terdiri atas breaker plate dan vacum advancer, yang bckerjaa tas dasar kevakuman yang terjadi dalam intake manifold. Perhatikan keadaan vacum advancer sebelum bekerja dan saat bekerja pada

 

5) Busi (spark plug)
Busi berfungsi menghasilkan bunga api listrik antara kedua
elektrodanya untuk membakar campuran gas pada ruang bakar. Percikan bunga api ini diperoleh dari tegangan tinggi yang dihasilkan igntion coil.

Antara elektroda tengah dan sisi diberi renggang (gap) sebesar


0,6 - 0,8 mm. Pada celah inilah terjadinya loncatan api listrik
busi. Bagian elektroda elektroda busi ini akan segera menjadi
kotor oleh gas-gas sisa pembakaran, oleh karena itu, bagian ini harus
dibersihkan pada selang waktu tertentu. Bagian bagian busi selengkapnya ditunjukkan pada


 



Sponsored Links

Kawasaki KLX 150 - Pelek alternatif kawasaki KLX 150 ala supermoto built - up!
Memang lagi zamannya main modifikasi aliran supermoto. Tak ayal Kawasaki KLX150 yang memang sudah ad...

Simpel dan Fashionable, Honda Blade pasang pelek jari - jari bro..
Tampilan pelek tipe jari-jari emang punya magnet tersendiri dibanding palang. Bagi pencinta dandanan...

Atur kedipan sein : Terlalu rapat, jadi genit deh...
Pernah liat lampu sein motor kedipnya lama atau terlalu cepat?. Hal tersebut memang terlihat sepele,...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru