|
|||||
Kategori Mobil
Fungsi Spare Part Mobil Memperbaiki Mobil Merakit Mobil Perawatan Mobil Tips Trik Mobil Kategori Sepeda Motor Fungsi Spare Part Motor Memperbaiki Motor Merakit Motor Perawatan Motor Tips Trik Motor Tips Trik Umum |
|||||||
Sistem Rem - Hati-hati upgrade rem mobil?Navigation: Otomotif » Mobil - Tips dan Trik
Sponsored Links
Author: Penulis: Dhany Ekasaputra
Selain memperhatikan usia pakai minyak rem, sistem pun perlu mendapat perhatian. Apalagi bila mobil mengadopsi transmisi otomatis, beban kerja rem pun semakin tinggi. Kondisi ini perlu dicermati agar rem dapat bekerja optimal setiap saat
Salah satu caranya adalah memantau kondisi kampas rem, terutama roda depan. Hal ini dikarenakan rem depan akan menerima beban terberat saat deselerasi.
Apalagi bila mobil mengadopsi transmisi otomatis, dimana efek engine brake begitu minim terjadi dan tidak seperti transmisi manual.
Untuk itu, kualitas kampas rem pun perlu diperhatikan. Pemilihan material yang tepat dapat membuat kinerja rem semakin baik. Dan bila Anda ingin meningkatkan performa, kampas rem menjadi salah satu cara termurah dan termudah dilakoni para pemilik mobil.
Dua Faktor Penting
Keramik, karbon dan kevlar merupakan kandungan kampas rem yang memiliki performa lebih baik daripada asbestos. Layaknya sebuah komponen yang terdiri dari beragam campuran di dalamnya, komposisi material ini menjadi rahasia dapur dari produsen kampas rem.
Tapi beberapa produsen kampas rem pun menerapkan suhu kerja yang berbeda-beda, meski untuk kondisi harian. Untuk itu, Anda perlu mencermatinya bila ingin meningkatkan performa sistem rem di kendaraan. Jangan sampai, suhu kerja kampas rem berbeda dengan kondisi sehari-hari di jalan umum yang bekerja di kisaran -18° C hingga 150° C.
Jadi, jangan sampai Anda memilih kampas rem untuk kompetisi di kendaraan Anda. Dimana, rentang suhu kerjanya sangat berbeda dari kondisi harian. Bila hal ini diterapkan, mobil akan sulit berhenti, terutama saat kondisi sistem rem masih dingin.
Faktor penting lainnya selain temperatur kerja kampas rem adalah koefisien gesek. Semakin tinggi koefisien gesek, maka rem akan semakin pakem. Untuk itulah, pilihlah yang sedang-sedang saja. Sedikit lebih baik dari kondisi standar, namun tidak terlalu pakem.
"Biasanya, semakin pakem rem maka kampas rem akan cepat merusak cakram di kendaraan. Selain itu, hal ini akan berbahaya, terutama bagi mobil yang tidak dilengkapi teknologi rem ABS dan dalam kondisi jalan basah. Feeling pengemudi akan sulit ditemui dalam kondisi seperti itu," papar Taqwa SS, mekanik balap Garden Speed.
Nah, berbicara koefisien gesek, ini merupakan paket antara rotor disc dengan brake pad. Tak heran bila beberapa produsen mobil seperti BMW, perlu mengganti rotor disc setiap dua kali penggantian kampas rem dalam perawatan berkalanya.
Terbayang bukan, bahwa paket rem dari produsen mobil telah dihitung dengan matang agar sesuai dengan bobot kendaraan yang diusung, temperatur kerja optimal dan usia pakai komponen. Jangan sampai usia kampas rem atau rotor disc menjadi lebih pendek akibat mengejar performa pengereman dan performanya justru membahayakan ketika jalan licin.
Salah Kaprah Melubangi Cakram Agar Lebih Pakem
Umumnya, rem depan mobil telah mengadopsi model ventilasi. Nah, bila piringan rem ini dilubangi tentu sirkulasi udara akan tidak optimal. Selain itu, bidang kontak antara rotor disc dengan brake pad semakin berkurang. Efek negatif lainnya, salah melubangi dapat menyebabkan disc rotor pecah ketika memuai dan digunakan.
Berbeda dengan rotor disc kompetisi. Dimana material dan koefisien gesek antara rotor disc dengan brake pad telah diperhitungkan, serta sirkulasi udara di dalamnya.
Salah Kaprah Mengganti Booster Rem Dengan Ukuran Lebih Besar
Namun kondisi ini hanya menipu rasa pengemudi belaka. Sebab, kemampuan rem tidak berubah hanya usaha untuk menekan pedal rem menjadi lebih ringan.
Kondisi inilah yang mengasumsikan performa rem terasa mengalami peningkatan.
Sebab, semakin besar ukuran booster rem membuat injakan pedal rem semakin ringan. Produsen mobil telah memperhitungkan besarnya diameter booster dengan bobot kendaraan. Jangan sampai, mobil dengan bobot ringan, menggunakan booster rem berdiameter besar.
Hal ini akan berdampak terhadap feeling pengemudi. Sebab, roda akan semakin mudah terkunci ketika jalan dalam kondisi licin dan membuat mobil menjadi hilang kendali.
Tips Merawat Sistem Rem
Ganti minyak rem setiap 20.000 km atau 2 tahun.
Sumber :Penulis: Dhany Ekasaputra - otomotifnet.com Sponsored Links |
Service Guidance - Ganti Motor Van Radiator Avanza Service Guidance - Deteksi Komstir Thunder 125 Oblak Service Guidance - Ganti Motor Van Radiator Avanza |
||||||