|
|
Substitusi Part - Substitusi Gir Roda Suzuki Thunder 125
Sponsored Links
Author: Penulis/Foto : Atenx
Gbr 1 Gbr 2 |
Aplikasi ban besar hampir menjadi sebuah tradisi bagi para motormania pembesut kuda besi jenis sport. Aliran ini akrab disebut juga dengan touring style. Ciri-cirinya, ban lebar dipadu setang turing yang lebar pula.
Tapi tahu enggak, sih! Ternyata di beberapa motor jenis sport touring, adakalanya ban lebar kurang menguntungkan. Ditinjau dari beban yang diterima mesin, sudah pasti ban gambot ini bikin performa motor jadi boyo. "Kalau mesin di atas 150 cc, mungkin gak terasa. Tapi coba di motor yang ber-cc agak kecil seperti Suzuki Thunder. Pasti larinya jadi kurang bertenaga," ujar Hasan Basri dari bengkel Sans Motor (SM) di Pos Pengumben, Jakbar.
Benar juga tuh! Logikanya, kerja mesin bakal jadi berat, karena harus memutar ban yang berukuran lebih besar dari standarnya. Lantas, bagaimana cara agar performa Thundie enggak lelet saat adopsi ban besar? "Pakai saja gir belakang yang lebih besar bawaan Yamaha RX-King. Makin besar ukuran gir, kian ringan pula tarikan motor," jelas Hasan yang juga bilang alasan memakai gir si 'Raja' itu karena gir besar aftermarket buat Thunder sulit didapat.
Gbr 3 Gbr 4 |
Ada yang mau ikut ganti? Oke langsung saja, pertama silakan tebus gir aftermarket buat King. Untuk angka matanya, bisa pilih ukuran 46-48. Di pasaran tersedia dengan banyak merek, salah satunya Garuda yang dibanderol Rp 80 ribuan (gbr.1). Kalau sudah ditebus, langsung saja buka baut as roda dengan bantuan kunci 14 dan 17. Dari sini lanjutkan membuka mur penyetel rem dan baut penahan teromol belakang dengan memanfaatkan kunci 14 (gbr.2).
Sudah lepas semua? Berarti ban bisa langsung ditarik. "Eits, tapi hati-hati. Hafalkan posisi 2 bos roda belakang. Jangan sampai tertukar saat pemasangan nanti, sebab bisa bikin putaran ban belakang enggak lancar nantinya" wanti Hasan.
Dari posisi ini, biarkan teromol gir tetap menempel pada pelek. Tujuannya agar saat pelepasan mur dapat dilakukan mudah. Lanjut, langsung buka baut penahan gir dengan bantuan kunci 12 (gbr.3), setelah sebelumnya meratakan pelat penahan bautnya.
Kalau baut sudah lepas, angkat gir yang lama dan langsung ganti dengan gir yang sudah ditebus tadi. Perhatikan posisi baut pengikat gir dari balik teromol. Posisi payung baut yang rata, harus menempel pada dinding teromol (gbr.4)," bilangnya.
Dari sini, tinggal rakit lagi komponen-komponen yang sudah dilepas dengan membalik urutan pasang dari awal. "Oh iya, sehabis mengencangkan baut gir, jangan lupa memosisikan pelat penahan baut seperti semula dengan bantuan obeng min," tutup pria murah senyum ini.
Sumber : Penulis/Foto : Atenx - otomotifnet.com
Sponsored Links
|
|
|
|