Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Kawasaki Ninja 250 - CDI booster Ninja 250 : tenaga / akselerasi?


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Kl:X / Kl:X

Banyaknya peranti aftermarket untuk Kawasaki Ninja 250 yang sekarang beredar di pasar makin membuat penasaran.

 

Bukannya apa-apa, namanya barang aksesori untuk Ninja 250 enggak ada yang murah. Maklumin aja, harga motornya kan sudah Rp 46 juta, pasti gengsi membeli barang murah untuk motor kesayangannya.

 

 

 

Gambar 1

 

Sama halnya ketika Zona 13 menawarkan produk berlabel CDI booster seharga Rp 750 ribu. Menurut pembuatnya, produk yang tinggal plug n play (PNP) ini terdiri dari rangkaian berupa komponen elektronik yang mampu mengangkat akselerasi menengah hingga atas. Artinya, pencapaian rpm pada setiap percepatan lebih cepat dari standar.

 

LEBIH CEPAT 0,2 DETIK

 

Sudah menjadi kewajiban awak redaksi untuk memastikan apakah alat seperti ini memang memberi manfaat atau tidak, sesuai dengan promosinya. Daripada penasaran dan sekadar mengandalkan feeling, dynamometer milik PT Kathulistiwa Surya Nusa menjadi bukti.

 

Kawasaki Ninja milik Zainal Arifin yang sudah diganti knalpot racing dan pasang CDI booster kita tes dengan 3 kali running. Pastinya sebagai pembanding, juga diadakan running sebanyak 3 kali dengan tanpa pemakaian CDI booster. Istilahnya kerennya before and after test.

 

Dari hasil running sebanyak 3 kali, didapat rata-rata tenaga kuda 30,4 dk dengan kondisi standar. Setelah pasang alat bernama Zona 13 CDI Booster, motor kembali running sebanyak 3 kali dengan pencapaian tenaga maksimal di angka 30 dk. Bisa disimpulkan adanya penurunan horsepower on wheel.

 

 

 

 

Gambar 2

 

Namun di sisi lain, pencapaian akselerasi lebih spontan juga ditunjukkan dari tabel grafik yang berhasil dicatat dynobench keluaran Dyno Dynamics ini. Dari 3 kali running menggunakan alat dan tanpa alat, tercatat pencapaian akselerasi yang memang lebih cepat.

 

Untuk berputar hingga 10.000 rpm hanya dibutuhkan waktu 6,2 detik. Tanpa pemasangan alat alias standar, pencapaian 10.000 rpm lebih lambat 0,2 detik alias perlu waktu 6,4 detik.

 

Grafik menunjukkan percepatan akselerasi sejak rpm bawah (pencapaian 4.000 rpm = 1,4 detik dengan pasang booster dan 1,6 detik tanpa booster).

 

Kesimpulan


Di atas kertas, perbedaan waktu 0,2 detik mungkin terbilang kecil. Tetapi pada penerapan sehari-hari, kemampuan motor untuk bisa melesat lebih cepat 0,2 detik sangat terasa saat berakselerasi.

 

Sekarang tinggal pilih sesuai kebutuhan saja. Perlu motor dengan tenaga dan torsi besar atau tunggangan yang bisa diajak melesat lebih cepat pada setiap rpm-nya.

 

Gambar 3

 

Sumber :Penulis/Foto: Kl:X / Kl:X - otomotifnet.com



Sponsored Links

Rajin servis,asap tipis, emisi rendah..
Penerapan uji emisi bagi ken­daraan, membuat penggu­nanya harus menjaga kondisi mesin tetap prima,...

Sokbreker depan Honda Vario CBS Techno - good bye jedag - jedug Vario Techno?
Ada rasa penasaran saat Mr. Testo test ride Honda Vario CBS Techno. Sokbreker depannya terasa lebih ...

Pemeriksaan akhir:
a) Sepeda motor jenis bebek: (1) Hidupkan mesin. (2) Masukkan gigi persneling satu (motor tidak ...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru