Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Modification Guidance - Setting Sokbreker Skutik Buat Balap


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Sumber Penulis : Octa: otomotifnet.com

Hendak andil dalam balapan skutik? Jangan hanya performa mesin yang mesti diperhatikan. Handling besutan juga jadi hal yang penting. “Soalnya bila hal tersebut enggak ikut diperhitungkan, maka akan berpengaruh besar terhadap konsentrasi si pembalap,” ujar Mariasan Kocek, pembalap nasional yang sekarang ‘menukangi‘ tim balap skutik JP Racing.

Berbicara soal handling, maka fokus urusannya pada bagian sokbreker (depan dan belakang). Bagaimana karakter peranti peredam kejut yang pas, buat melibas sirkuit Sentul kecil? Simak yang berikut.


Gbr 1                                                                       Gbr 2

Sokbreker Depan
Apa yang dibuat pabrikan buat sok depan, tentu buat kenyamanan berkendara dan bukan untuk keperluan balap. Oleh karenanya buat pemakaian ekstrem di lintasan balap, mesti ada penyesuaian. “Yang jelas sok mesti disetting agar efek ayunannya lebih keras. Jadi ketika dipakai melibas tikungan lebih stabil,” ujar pembalap kelas seeded berpostur langsing ini.

Pada Yamaha Mio dan Suzuki Spin penyesuaian yang dipakai dengan menambahkan oli khusus sok ke dalam tabung. Banyaknya cairan tambahan yang dimasukkan sekitar 30-50 cc. “Itu buat masing-masing tabung ya,” terang Aldhie, dari Bike.rider Shop di Jl. Kalimalang, Jaktim. Oh ya agar oli yang masuk ke dalam tabung sokbreker depan baik sisi kiri maupun kanan pas ukurannya, ada baiknya bila saat melakukan penambahan sekalian ganti oli sok yang baru (gbr.1). Untuk cara ganti olinya enggak beda dengan saat ganti oli sok standar.

Selain dengan menambahkan oli, ada juga cara yang bisa dilakukan. Menurunkan tinggi batang sok, juga mampu membuat efek ayunan sok tersebut jadi lebih keras (gbr.2). “Paling banter turunnya batang sok 15 mm. Caranya dengan mengendurkan baut pengikat batang sok, lalu dorong sok ke atas,” tegas pria berkulit putih ini.

Buat Honda Vario selain bisa memakai trik yang sama dengan Mio dan Spin, juga ada trik lain yang bisa digunakan. Mengganti per sok standar dengan punya Honda Karisma, akan membuat sok depan Vario lebih keras. “Meski enggak sebanyak bila pakai per standar, oli saat ganti per bawaan Karisma juga tetap mesti ditambah,” ujar Marko, panggilan Mariasan Kocek.


Gbr 3                                          Gbr 4

Sokbreker Belakang
Lebih keras dari bawaan pabrik juga mesti diterapkan buat aplikasi pada bagian buritan. Bila kondisi sok belakang terlalu lembut, maka saat menghajar tikungan besutan akan banyak mengayun.

“Sebaliknya bila terlalu keras, keluar tikungan saat gas dibuka traksi ban dengan aspal lintasan akan berkurang. Akibatnya tunggangan bisa melintir keluar trek,” terang Marko. Nah untuk mengatasinya, solusinya bisa dengan memakai sok belakang aftermarket dengan kekerasan per yang bisa disetel.(gbr.3). Sehingga saat pembalap merasa rebound sok terlalu keras, maka ayunan per bisa diperlembut.

“Akan lebih yahud bila pilih sok yang kekerasan per atau rebound pada pipa sulingnya bisa disetel sesuai keinginan pembalap,” kata pria berbobot 51 kg ini. Buat penyetelan kekerasan per, semakin setelannya diputar kekanan maka ayunan per akan lebih keras. Pun demikian saat menyetel rebound pada pipa suling. Diputar kekanan berarti membaut rebound lebih keras (gbr.4).

Soal harga sok aftermarket buat skutik balap, di toko-toko aksesori banderolnya Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta.

Penulis : Octa
Foto : Reza



Sponsored Links

Sedikit Variasi Honda Beat Cukup Aksi
Coba Anda perhatikan Honda Beat milik Yanuar ini. Tak ada yang ekstrem dari modifikasi yang dilakuka...

Perawatan umum mesin sepeda motor
a) bersihkan badan sepeda motor, buanglah kotoran dan debu yang melekat pada badan , dan mesinnya un...

Motor mogok karena sering berjemur? cermati lubang hawanya!
Parkir kelamaan di lapangan terbuka saat matahari terik bersinar, bisa bikin motor ogah distarter, l...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru