Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Service berkala 80.000 km - Servis besar ke 2, apa aja, chek listnya?


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Anton / Anton

Jarak tempuh mobil sangat memenga­ruhi kinerja dapur pacu standarnya. Setelah menempuh jarak dengan kelipatan puluhan ribu, sebaiknya segera lakukan general check-up.

 

Seperti pada 80 ribu km (4 tahun pemakaian normal), besutan Anda perlu menjalani servis besar kedua setelah melewati perawatan berkala di 40 ribu km.

 

 

 

Gambar

 

 

Merujuk pada ketentuan servis berkala di bengkel resmi, perawatan yang dilakukan pada 80 ribu km biasanya mencakup pemeriksaan bagian mesin, bodi, sasis, kaki-kaki, sistem penerus daya termasuk cairan-cairan pendukungnya.

 

Cairan pendukung di sini seperti oli mesin, transmisi dan gardan, minyak rem dan power steering, air aki jika masih pakai tipe basah, serta air radiator (radiator coolant).

 

Paling penting diperhatikan saat servis berkala di 80 ribu km seperti mengganti oli mesin, transmisi (manual/otomatis), gardan, serta mengganti minyak kopling dan rem.

 

 

Pada saat mobil sudah menempuh jarak sejauh 80 ribu km, kualitas pelumas serta minyak-minyak tadi otomatis akan menurun. Dikhawatirkan kemampuan melumasi serta meredam gesekan berlebih kurang optimal.

 

Jika tak segera diganti baru, dikhawatirkan malah bisa merusak jeroan mesin dan komponen pendukung lainnya.

 

 

Menurut Hartadi dari Sarua Motor di Pamulang, Ciputat, untuk pelumas transmisi otomatis wajib ganti baru. “Sebab di km. 40 ribu, oli pada transmisi matik biasanya belum harus diganti baru,” jelas Adi sapaan pria asal Jakarta ini.

Sependapat dengan Adi, Budi Prasetyo juga menegaskan hal yang sama.

 

“Pelumas buat transmisi otomatis memang punya masa pakai lebih lama ketimbang oli untuk transmisi manual. Pada kelipatan 80 ribu km memang sudah harus diganti baru,” papar kepala bengkel Tunas Toyota di Jl. Dewi Sartika No.145, Jaktim.

 

 

Pemeriksaan bagian mesin yang dilakukan pada servis berkala 80 ribu km mencakup pengecekan ulang celah katup, seluruh tali kipas (V-Belt), penggantian filter-filter (oli, bensin, udara), busi dan radiator coolant.

 

 

Gambar 1

 

 

 

 

Gambar 2

 

 

 

 

Gambar 3

 

 

 

 

 

Gambar 4

 

 

 

 

Bagian sambungan seperti slang-slang penghubung sistem pendingin mesin, pipa-pipa gas buang serta dudukannya, dan pipa saluran bahan bakar berikut sambungan-sambungannya wajib dicek ulang kondisinya.

 

Apakah masih baik atau memang sudah harus diganti baru, lantaran terdapat kebocoran atau sambungannya sudah aus sehingga rentan menimbulkan kebocoran.

 

Beralih ke sektor bodi dan sasis. Untuk bagian ini biasanya hanya dilakukan pemeriksaan, terutama di bagian sambungan seperti mur dan baut-baut pada sasis maupun bodi. Pengecekan selanjutnya ke bagian pedal rem dan kopling.

 

Untuk memastikan apakah sistem pengereman dan perpindahan gigi transmisi berfungsi dengan normal.

 

Pada tahap ini biasanya diikuti dengan mengecek kondisi brake shoe di roda belakang maupun brake pad di roda depan. Pipa atau slang minyak rem dan kopling juga tak luput dari pemeriksaan.

 

Sebab semuanya saling berkaitan satu sama lain. Jika terdapat kerusakan/keausan pada salah satu bagian, dikhawatirkan bakal mengganggu sistem penghenti laju maupun perpindahan gigi transmisinya.

 

Sektor kaki-kaki juga masuk dalam menu utama perawatan berkala di 80 ribu km. Mulai dari pemeriksaan sistem kemudi dan persambungannya, ball joint dan penutup debu (karet boot), suspensi depan-belakang, kondisi ban serta tekanan angin, hingga merotasi posisi ban diikuti proses balancing.

 

Terakhir adalah menyiapkan dana buat menjalani servis besar kedua ini. Misalnya Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, total ongkosnya saja sekitar Rp 1,9-2 jutaan.

 

Daihatsu Terios dan Toyota Rush dipatok Rp 2 jutaan. Sementara Honda Jazz dibanderol sekitar Rp 2 jutaan, dan Suzuki APV sekitar Rp 1,8-1,9 jutaan.

 

Tarif ini berlaku hanya untuk biaya jasa perbaikan dan perawatan. “Belum termasuk harga komponen yang mesti diganti, tapi ongkos pemasangannya sudah tercakup di biaya jasa,” tutup Budi.

 

Sumber :Penulis/Foto: Anton / Anton - otomotifnet.com



Sponsored Links

Modification Guidance - membikin sprocket chain stopper?
Untuk sebagian motormania selain Honda, pasti awam mendengar peranti bernama Sprocket Chain Stopper ...

Kaki-Kaki Mobil - Hilangkan bunyi berisik pada per?
Bunyi menjengkelkan itu, biasanya akan hilang sehabis dicuci. Tapi, selang beberapa lama akan muncul...

Standar Ban Indonesia Sangat Tinggi di Mata Produsen Eropa
Untuk meningkatkan kinerja ekspor ke Eropa, Pemerintah Indonesia berencana meratifikasi empat produk...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru