Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Service Guidance - Oil control valve kotor membikin bensin boros!


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Toncil/Yosi

Gambar 1

 

 

 

 

Kerap terdengar keluhan, kok mobil saya tenaganya sudah tak bagus lagi ya. Atau, kok mobil saya yang tadinya irit, sekarang jadi boros. Penyebab bisa beragam, seperti filter bensin kotor, bensin tak sesuai spesifikasi atau oil control valve (OCV) dan filter OCV kotor. Lo, apalagi tuh OCV.

 

Pada keluaran Toyota terkini sudah berteknologi VVT-i seperti Vios, Yaris, Avanza, dan Rush. Teknologi ini berfungsi mengatur maju mundurnya pengapian, retard atau advance.

 

 

Gambar 2
Pembersihan filter OCV cukup manfaatkan pembersih karbu

 

 

 

Pergerakkan VVT-i diatur OCV. "Oli yang masuk OCV setelah melewati filter oli dan filter OCV," ungkap Iwan Abdurahman, trainer dari PT Toyota-Astra Motor (TAM).

 

Karena mengandalkan oli, berarti bisa saja filter OCV dan OCV itu sendiri kotor. Ada beberapa hal merugikan jika filter dan unit OCV kotor.

 

 

Dalam unit OCV terdapat lubang berbentuk elips. Total ada lima lubang. Pada dua lubang merupakan jalur oli ketika timing berada di advance dan retard.

 

Pada jajaran tiga lubang, lubang tengah merupakan jalur oli masuk, sedang dua lagi jalur drain. Selain lubang, terdapat juga per yang berfungsi menggerakkan as di dalam OCV.

 

 

Karena memanfaatkan oli sebagai penggeraknya, dan terdapat filter, berarti bisa saja filter tersumbat dan kinerja OCV terganggu. Filter tersumbat karena beberapa hal. "Terlalu sering gonta-ganti oli dan jarang ganti filter oli bisa jadi penyebabnya," ungkap pria asal bumi parahyangan ini.

 

 

 

Gambar 3

Unit OCV bisa macet jika kotoran dari filternya lolos

 

 

 

Kalau filter oli jarang ganti, ada kemungkinan kotoran-kotoran yang ada di oli masuk ke filter OCV. "Karena VVT-i berdasar oli, kalau filter kotor, berarti tekanan juga berkurang, artinya kinerja VVT-i juga tak maksimal," seru Arul Machbarullah dari workshop Padoc di Jl. Bambu Apus Raya, Jaktim yang spesialis Toyota.

 

 

Kotoran bisa masuk sebab terdapat ruang bypas di filter jika saringan tersebut sudah terlalu penuh. Dari sini kotoran tertangkap filter OCV. Kalau filter OCV sudah penuh, kotoran bisa menelusup ke OCV. Akibatnya timing bisa seolah-olah terkunci di satu posisi, retard maupun advance.

 

 

Jika terkunci di retard, konsumsi bahan bakar jadi boros. Sebab kendaraan dipaksa berjalan dengan sistem pengapian yang tak semestinya. Selain itu, putaran mesin juga tak bisa tinggi. "Biasanya tak mau lebih dari 3.000-4.000 rpm," sebut pria ramah ini.

 

 

Kebalikan dari posisi retard, saat berada di advance, kondisi mesin mobil justru tak mau idle. Saat langsam, mesin bergoyang bahkan tak jarang juga bisa mati. Hampir pasti konsumsi bahan bakar juga jadi lebih boros.

 

 

Sebelum kejadian, bisa lakukan perawatan. Caranya lakukan pembersihan filter OCV. "Cukup pakai pembersih karburator saja," ungkap Cepot, panggilan Arul.

 

Terlihat mudah, namun pria berkacamata ini bilang kalau sebelum membuka filter OCV yang menggunakan kunci hexagonal tergolong sulit. Pada Vios atau Yaris, terhalang dudukan alternator. Sedang pada Avanza terhalang slang breather air radiator.

 

Filter berada dekat dengan unit OCV. Jika di Vios terletak di sebelah kiri, jika berhadapan dengan mobil.

 

Sumber :Penulis/Foto: Toncil/Yosi - otomotifnet.com



Sponsored Links

41 Velg Mobil Legendaris
Velg mobil ibarat sepatu. Merek, model dan ukurannya beragam. Kualitasnya pun, ada orisinal, imitas...

Yamaha Jupiter MX 135LC Bikin Heboh Samarinda
IDENTITAS motor ini sudah tidak ada sama sekali. Kalau melirik ke lengan ayun belakang, Anda pasti m...

Modifikasi Guidancetos - Pasang Kepet di Honda Tiger Revo
Sedia payung sebelum hujan, itu kalau buat pejalan kaki. Buat pengendara motor? Ya selain punya jas ...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru