Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Service Guidance -Perawatan Rem Teromol Saat Hujan


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Ben/Reza

OTOMOTIFNET - Peranti vital kendaraan salah satunya adalah rem. Pengurang laju ini, harus dalam kondisi prima di setiap saat. Tak peduli musim panas, musim duren atau pun musim hujan, rem harus melaksanakan tugasnya dengan baik. Namun ada penyakit kerap kumat kala musim hujan. Jika penggunanya bisa terkena influenza, rem sakit ketika mobil sudah selesai digunakan. Penyakit apakah itu?

Lengket
Tak sedikit mobil yang masih menggunakan rem teromol pada roda belakang. Dibandingkan dengan sistem rem cakram, rem teromol cenderung tertutup dan umumnya memiliki luas kampas rem lebih besar dibandingkan rem cakram. Biasanya rem belakang jenis ini digunakan pada mobil niaga atau minibus.


gbr.1

gbr.2

gbr.3

Seperti pada Toyota Kijang atau Isuzu Panther atau kendaraan minibus lain seperti Daihatsu Gran Max atau Suzuki APV. Tak jarang SUV atau MPV pun masih menggunakan sistem rem seperti ini. Khusus buat mobil-mobil bertubuh jangkung, saat langit mengucurkan air cukup deras dan banyak genangan cukup tinggi di jalan alias banjir, pengguna mobil-mobil seperti ini sih, genangan hingga 40 centimeter enggak pengaruh! Jalan terus!

Namun tak jarang ketika keesokan hari setelah mobil diparkir malah terkena penyakit. "Wah, roda belakang macet sebelah! Padahal rem tangan sudah diturunkan!" terang Yudi, pegawai swasta yang akan mengendarai Isuzu Panther, mobil operasional kantornya. Diselidiki, ternyata roda tak berputar sama sekali.

Kondisi ini disebabkan permukaan rem lengket dengan teromol, yang bisa disebabkan oleh penyusutan kembali yang tidak merata. Maklum saat mobil digunakan, tentunya rem kerap digunakan, maka terjadi peningkatan suhu dan membuat bagian-bagian yang bergesekan memuai, seperti teromol dan kampas remnya. Nah saat parkir, penyusutan keduanya tentu tak sama.

Bagian kampas rem yang masih menempel ke teromol yang masih sedikit basah akan mengering dan menciptakan kondisi keduanya seperti ditempel menggunakan lem. Kalau sudah terjadi seperti ini, bisa dilakukan dengan melepas pedal kopling mendadak di dahului dengan menekan pedal gas agak dalam sehingga mesin berputar di kitiran 1.500 rpm. Jika tak berhasil tak usah panik, lakukan langkah berikut.

Lepas roda, lalu ambil martil. Ketok beberapa bagian teromol sambil menariknya hingga terlepas (gbr.1). Lalu diteruskan dengan membersihkan bagian dalam teromol, tiup dengan angin kompresor atau lap dengan kain kering hingga bersih (gbr.2). Kemudian bersihkan kampas rem menggunakan lap bersih atau kuas/sikat halus. Jika ada tiupkan juga angin bertekanan di bagian dalam rumah rem (gbr.3). Pasang kembali teromol dan roda, maka mobil sudah bisa digunakan kembali. 

Sumber : Penulis/Foto: Ben/Reza -- otomotifnet.com



Sponsored Links

Kijang Innova & Fortuner Diesel - Upgrade Performa Kijang Innova (1)
Varian diesel dari Toyota Kijang Innova sempat menghilang dari peredaran. Namun tahun silam kembali ...

Baut roda patah - Gara - gara pasangannya enggak pas!
Memang sudah ditakdirkan, kalau baut akan berpasangan dengan mur. Semuanya akan klop ketika drat di ...

Utilitas - Do & Don’t Dalam Perawatan Helm
Ada slogan 'half your life, is in your helmet'. Dari kalimat tersebut, sudah jelas betapa pentingnya...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru