Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Trouble Shooting - Penyebab Jazz i-DSI Ajrut-Ajrutan

Navigation: Otomotif » Mobil - Perawatan


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis: Ade/Foto: Salim/Dolok - otomotifnet.com


Gangguan terhadap performa mesin datangnya belum tentu hanya pada mobil yang sudah berumur saja. Bisa saja terjadi pada Honda Jazz maupun New City yang sudah mengusung mesin tipe L15 berteknolgi i-DSI yang umurnya cenderung relatif muda.

Seperti masalah dialami Dewi, pemilik Jazz i-DSI lansiran tahun 2004 bertransmisi manual. Gangguan datang setelah melakukan akselerasi yang diikuti engine braking alias putaran menurun, laju mobil terasa ajrut-ajrutan saat kembali melakukan akselerasi.

Masalah tersebut ditengarai seperti mengalami misfire atau pembakaran kurang optimal oleh sistem pengapian. Bukan apa-apa, kesempurnaan pembakaran mesin i-DSI butuh sulutan api simultan dari kedua busi dengan baik. Jika ritual perawatan ada yang terlewatkan, bisa saja salah satu komponen mulai bermasalah. Baik pada sistem pengapian itu sendiri atupun lemahnya sistem pasokan bensin. Lebih dari itu, jika komponen tadi tidak normal bisa menyebabkan konsumsi bensin boros.

PENGAPIAN
Mesin Jazz i-DSI merupakan pengembangan teknologi SOHC dengan 8 katup. Jangan meremehkan dulu soal 8 katupnya, justru hadirnya 2 buah busi yang tertancap di setiap kepala silindernya dapat mendongkrak efisiensi pembakaran.


Busi sehat konsumsi bensin efisien

Dilihat dari prosesnya, busi pertama yang letaknya di depan membakar terlebih dulu campuran bensin saat kompresi alias sebelum piston TMA (titik mati atas). Busi kedua menyempurnakan pembakaran setelah piston mulai turun sebelum membuang sisa pembakaran. Nah, ketika salah satu busi tidak optimal memercik api, bakalan membuat akselerasi berat. Akhirnya, tarikan terasa ajrut-ajrutan.

Mesin i-DSI yang terkenal dengan lean burn alias pembakaran yang selalu mendekati titik optimal yaitu 14,7 :1), tentu lebih membutuhkan perawatan terhadap sistem pengapian secara baik. Maksudnya, terlambat penggantian busi saja mudah membuat performa mesin melorot.

"Saat merawat pengapian yang menggunakan busi model elektroda biasa sebaiknya dilakukan setiap 5.000 km, diperiksa atau diganti baru setiap 10.000 km," ujar Iman Oesef, tuner spesialis Honda di Autodyne, Jakpus.

Jadi saat melakukan penggantian oli jangan lupa memeriksakan kondisi businya. "Lain jika busi sudah menggunakan model iridium, waktu penggantiannya bisa lebih lama hingga mencapai sekitar 20.000 km," serunya lagi.

FUEL SYSTEM


Setiap 10.000 km filter dibersihkan/ganti

Selain masalah pengapian, ajrut-ajrutan juga bisa diakibatkan bermasalahnya suplai bensin. Ingat! Tekanan bensin dari fuel pump ikut berperan menentukan hasil pembakaran. Untuk mencapai tekanan bensin yang normal, fuel pump juga membutuhkan filter dengan kondisi baik.

Sebab takaran bensin dari fuel pump bisa berkurang kalau filter mampat. Nama filter ini juga kerap disebut sebagai strainer. Mengingat letaknya ada di dalam tangki bukan di luar atau dekat mesin.

Menurut Iman Oesef, strainer mampat dan dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan akselerasi ajrut-ajrutan hingga mogok. Biar tetap fit, "Setiap kelipatan 10.000 km, sebaiknya filter dibersihkan atau diganti baru setelah terlihat rusak," saran Iman.



Sponsored Links

SISTEM STARTER
Untuk menghidupkan mesin diperlukan tenaga dari luar yang dapat memutarkan poros engkol sampai ter...

Sistem Kemudi Mobil - Bedah Perawatan Electric Power Steering (3)
Permasalahan yang ditemukan dalam sistem EPS tentu macam-macam. Jika berat seperti yang dirasakan Fi...

10 Jurus Rawat Mesin Agar Mudik Indah
Mesin adalah nyawanya mobil. Sekarang ini ada dua macam dapur pacu, bensin dan diesel. Satu sama lai...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru