Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Antisipasi kerusakan indikator digital - Cara deteksi indikator digital error


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Kadafi / Kadafi

Motor berindikator digital kayak di Suzuki Satria FU 150 emang keren dan terlihat canggih. Tapi, gimana ya, kalo peranti itu ngadat? Misal, penunjuk kecepatan atau penunjuk kapasitas bensin di tangki ngaco. Wah, pasti bikin bingung, tuh!

 

Wajar, sebab kerja komponennya lebih banyak didukung arus kelistrikan. Tapi tenang. Wira Sentosa pemilik bengkel Workshop Asia Jaya Motor (WAJM) bersedia kasih tahu cara mendeteksinya.

 

Aki


Sebagai pemasok arus listrik ke peranti kelistrikan harus bagus. "Cek sebulan sekali. Gunakan voltmeter (gbr.1), tegangan aki harus ideal berkisar 12-12,3 Volt," anjur Wira.

 

Kalo kurang dari itu, tandanya aki tekor dan kudu dicharge ulang dan jangan lupa isi airnya jika kurang dan bersihkan konektornya dari kerak," wanti ahli merangkai komponen elektronik ini.

 

Cek juga alat pemicu aki melemah, misal sepul dan kiprok. "Idealnya, pada kondisi mesin stasioner (langsam), tegangan pengisian minimal 12,5 Volt. Sedang pada 5.000 rpm sekitar 13,5 volt dan di putaran tinggi maksimal 14,5 volt. Lebih dari itu, artinya overcharge.

 

Nah hal itu umumnya disebabkan regulator rectifier/kiprok bermasalah. Itu wajib diganti. Tapi sebaliknya bila voltase pengisian kurang dari 12,5 volt, ada beberapa kemungkinan penyebabnya.

 

"Pertama, soket kabel pengisian dari sepul ke regulator dan terminal aki kotor," tutur Wira. Buat memastikan, coba bersihkan atau pastikan soket-soket tertempel rapat yang terhubung ke kiprok dan terminal aki tersebut.


Gambar 1

Gambar 1

 


Gambar 2

Gambar 2

 

 


Gambar 3

Gambar 3

 

 


Gambar 4

Gambar 4

 

 

 

 

 

 

 

Sensor Spidometer


Di tiap motor posisinya berbeda-beda. Contoh di Satria FU150 posisi sensornya di gir depan. Bisa error akibat kotoran yang menumpuk (gbr.2).

 

Karena posisi sensor dekat sama kotoran, jadi harus sering dicek dan dibersihkan. "Bisa gunakan cairan penetran sambil disikat gigi atau kuas kecil," anjur pria bermarkas di Jl. Pondok Gede Raya no.24, Bekasi ini.

 

Pelampung Bensin


Ada di dalam tangki bensin dan bisa memicu kacaunya kerja alat penunjuk digital (khusus kapasitas BBM) (gbr.3). "Biasanya cuma kotor atau lilitan sensornya problem. Tapi kalo cuma kotor, ya dibersihkan," jabar Wira.

 

Ingat, melakukannya kudu hati-hati, karena di dalam sensor pelampung ada lilitan sensor yang bisa menyebabkan indikator bensin di spido ngaco bila rusak. Cek apa ada lilitan yang putus atau cuma kotor? Jika kotor, semprot cairan penetran.

 

Kalo ada lilitan putus, bisa ganti pelampung baru, satu set sekitar Rp 100 ribu.

 

Lain-Lain

 

Jika aki sudah disetrum atau diganti baru tapi masih tetap error. Cek sekali lagi sistem kelistrikannya. Misal, semua soket-soket (gbr.4) atau urutan kabel di belakang rumah spidometer.

 

Buat penunjuk jarum kecepatan/RPM yang tak bekerja, bisa karena soket-soket di CDI tak terhubung sempurna. "Bisa juga sekring putus, kabel putus atau part kelistrikan lain bermasalah, akibat pemasangan kurang pas atau ada kabel tergencet. Jadi, rapikan lagi deh!" tutup Wira.

 

Sumber :Penulis/Foto: Kadafi / Kadafi - otomotifnet.com



Sponsored Links

Substitusi part motor - Substitusi stut As master rem Kaze R?
Ribet juga ya, kalo punya motor udah cukup berumur. Saat harus mencari spare-partnya, kadang agak-ag...

Nih, Cara Memilih Helm SNI
Ada banyak helm yang dijual di pasar, mulai dari buatan lokal hingga impor dari negara-negara maju. ...

Perawatan umum mesin sepeda motor
a) bersihkan badan sepeda motor, buanglah kotoran dan debu yang melekat pada badan , dan mesinnya un...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru