Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Mengatasi pilot bearing transmisi Macet nih..


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto:Ade/Salim

Gambar

 

 

 

 

 

 

Mesin dengan saluran udara dan sistem pengapian yang posisinya relatif tinggi memang cukup aman alias enggak rawan mogok, sesaat melibas genangan air.

 

Namun bagaimana dengan nasib peranti transmisi Anda yang ikut terendam atau terguyur saat melibas genangan air? Seperti keluhan yang disampaikan Uti mengenai M-B 230E miliknya kepada kru OSS.Sehari setelah terendam, sedan Eropa produksi 90 awal ini tuas transmisinya tidak bisa dipindah ke posisi gigi maju ataupun mudur.

 

Saat dipaksakan pindah terdengar suara gemeretak seperti memindahkan gigi tanpa menginjak pedal kopling saja. Bisa jadi peranti kopling yang macet tidak dapat melepas flywheel ataukah syncromise.

 

Inilah akibat komponen yang berkarat membuat nyangkut peranti kopling Anda.

 

 

 

Gambar 1
Pelat yang tidak tertutup rapat, membuat air mudah masuk ke dalam peranti kopling

 

 

 

 

Gambar 2
Celah pelat dekat kruk as bisa ditutupi dengan bantuan lem sealant

Kala melibas air di jalan, tentu memberikan peluang besar buat air menyelinap ke dalam lubang yang berada di kolong mobil.

 

Terutama pada bagian bawah transmisi yang menutupi peranti kopling penggerak roda belakang yang langsung menghadang saat melewati genangan air. Nah, jika plat penutup bawah kopling sudah tidak rapat.

 

Air dengan mudah membasahi peranti laher atau bearing yang ada di dalamnya saat mesin berputar. Saat panas terkena air, tentu menjadi mudah berkarat keesokannya, bukan?

 

Berbeda dengan transmisi gerak roda depan. Umumnya peranti kopling tidak memiliki komponen pilot bearing atau penahan as input transmisi di kruk as.

 

Beban putaran tranmisi penggerak roda depan tidak langsung terhubungkan dengan kopel sehingga lebih halus dan relatif tidak memerlukan komponen ini.

 

Air yang bisa saja menyelinap masuk dan membasahi komponen realese bearing atau deklaher. Jika berkarat alias bermasalah relatif tidak membuat peranti kopling menyangkut.

 

Hanya saja saat bermasalah bakal terdengar suara gesekan sewaktu pedal kopling diinjak namun tetap membuat tuas transmisi bisa dipindah.

 

 

 

Gambar 3
Ventilasi tetap ada, selain posisi paling bawah bisa juga berada di samping luar

 

 

 

 

 

 

Gambar 4

Berkarat setelah terguyur air dapat menyebabkan as input menyangkut mengikuti putaran kruk as walaupun pedal kopling sudah diinjak

 

 

Transmisi dengan penggerak belakang yang mempunyai masalah pada pilot bearing-nya, tuas transmisi tidak dapat dipindah saat mesin berputar.

 

 

Namun ada trik simpel jika waktu terendam air tidak begitu lama atau seharian saja. Yaitu dengan memasukan tuas transmisi pada posisi yang cukup tinggi dengan kondisi mesin mati.

 

Misalnya dengan mengarahkan ke posisi gigi 3 atau 4 saja. Setelah tuas dipindah dan pedal kopling masih terinjak.

 

Barulah mesin dihidupkan. Naikan putaran mesin sekitar 1.500 rpm, yaitu dengan cara menginjak pedal gas perlahan. Barulah setelah itu pedal kopling dilepas secara perlahan hingga putaran mesin ikut turun.


Penggerak roda depan umumnya tidak mengadopsi pilot bearing, walaupun sama-sama mempunyai deklaher

 

Beban pilot bearing yang menyangkut karena karat bakal terlepas dengan beban memutar rasio gir yang relatif tinggi tersebut. Pasalnya, saat pedal kopling ditekan. Putaran kruk as langsung terhubung dengan gir rasio yang juga terhubung dengan roda secara langsung. Jika cara tersebut masih belum berhasil.

 

 

Anda bisa naikan putaran mesin sesekali hingga sekitar 3.000 rpm dan tidak lupa pedal kopling masih terinjak penuh. Laher yang berkarat akan semakin mudah terlancarkan terhadap putaran as input transmisi.

 

Tanpa harus melakukan penggantian peranti kopling alias ‘turun kopling’. Setelah pilot bearing terbebas dari karat, pastikan saja fungsi kopling masih bekerja normal seperti biasanya.

 

Seperti tidak menimbulkan suara gemerecit ataupun kopling yang selip secara mendadak. Artinya, Anda bisa melanjutkan aktifitas seperti biasa tanpa perlu mengeluarkan kocek sedikitpun.

 

Selebihnya, bagi pemilik mobil tinggi MPV tarikan belakang, jangan terlelu pede saat melibas banjir. Mesin boleh aman namun transmisi bisa jadi terancam.

 

Sumber :Penulis/Foto:Ade/Salim - otomotifnet.com



Sponsored Links

Baut magnet kencang, berisik di Satria FU150 hilang?
Seperti biasa sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari, Agung J memanasi mesin Suzuki Satri...

Service Guidance - Cek Kaki-Kaki Penentu Kenyamanan (2)
BALANSING PELEK Beres urusan ban, Dodi Yanto nyaranin cek kesiapan pelek. Pastiin pelek gak oleng da...

Bajaj XCD 125 - Ragam subtitusi part bajaj XCD 125 : mayoritas part honda!
Sama seperti motor lain, di soal spare-part, Bajaj XCD 125 juga punya substitusinya, lo. “Setelah ...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru